Memahami Hakikat Sejarah Interaksi Manusia dan Alam
Desember 10, 2017
Manusia merupakan
makhluk yang istimewa berbeda dengan makhluk lainya di muka bumi,manusia
merupakan makhluk pilihan yang mendiami hampir seluruh permukaan bumi dan melakukan
pengelolaan terhadapnya, berbeda dengan makhluk lainnya seperti tumbuhan,hewan
manusia memiliki akal budi yang dengan itu manusia mengolah alam untuk dapat di
manfaatkan sebesar-besarnya bagi kelangsungan hidupnya, membangun peradababan
dan juga kebudayaan , di takdirkan
sebagai pemimpin di muka bumi manusia di anugrahi segenap potensi yang luar
biasa untuk terus mengembangkan nalarnya dan hal ini tidak di miliki makhluk
lainnya.dari hal yang tidak mungkin menjadi mungkin ,dari hal yang mustahil
menjadi nyata ,tidak ada hal yang tidak bisa di lakukan bahkan dari kemungkinan
paling kecil pun manusia selalu bisa menemukan cara dan selalu keluar sebagai
pemenang.yang di maksud adalah alam yang menjadi tantangan manusia dari masa ke
masa dari jaman prasejarah manusia senantiasa bergelut dengan alam,alam menjadi
sumber kehidupan bagi manusia sekaligus menjadi rival terbesar manusia dalam
rangka menjinakan nya dari alam liar menjadi alam yang lebih bersahabat bagi
manusia hingga sampai saat ini.
Alam sendiri merupakan
keseluruhan dari realitas yang ada di
sekeliling manusia tanpa menafiakn bahwa manusia sendiri merupakan bagian dari
alam itu sendiri dan melihat hubungan keduanya bahwa manusia adalah mikrokosmos
dan alam sebagai makrokosmos dan kedunya saling berkaitan satu sama lain
sebagai bagian dari keseluruhan system yang berkerja saling bertautan satu sama
lain.interaksi keduanya adalah mengenai cara pandang manusia terhadap alam dan
reaksi alam terhadap manusia , yupz alam adalah makhluk dan sama ia pun
memandang manusia ,alam memberikan tantangan dan manusia memberikan jawaban
,begitu juga sebaliknya manusia memberikan tantangan dan alam memberikan
jawabannya ,agar tidak terlalu luas alam
di sini di persempit dalam lingkup planet bumi tempat kita hidup .
Pada masa lalu alam
bumi di pandang manusia sebagai sesuatu yang besar dan luar biasa dan di
pandang sebagai sesuatu yang berada di atas manusia bersama fenomena yang
mengiringi nya ,manusia selalu mengaitkanya dengan daya-daya dari sosok yang
berada di luar kemampuan manusia dan untuk itu manusia selalu menghormatinya
bahkan memujanya dengan memberikan persembahan-persembahan ,alam merupakan
realitas sacral yang tabu untuk di pertanyakan dan di dekati untuk itu manusia
menciptakan norma-norma yang mungkin pada masa kini lebih di sebut takhayul dan
jika kita melanggar norma ini senantiasa ada konsekuensi yang mengiringinya hal
ini berlangsung selama puluhan ribu tahun sebelum manusia kemudian menemukan
pandangan lain tentang alam itu sendiri.Secara
umum tahap-tahap perkembangan pengetahuan manusia ini terbagi dalam beberapa
fase yaitu ; Teologis ,yaitu
pemahaman bahwa semua yang ada di alam ini memiliki jiwa di sebabkan eksistensi
di luar manusia;Metafisis,manusia
masih berfikir kekuatan yang ada di luar manusia ini menyebabkan gejala-gejala
alam ;Positif ,manusia telah sanggup
berfikir secara ilmiah dan manusia mulai mendekati alam,manusia mulai
mempelajari alam dan menyingkap fenomena-fenomena yang ada di dalam nya,dengan
itu manusia pun berusaha menngintervensi alam,jika boleh di bilang kita lah
yang ada pada tahapan yang terakhir ini. Selain itu juga di kenal dua prinsip
umum dalam mengenali hubungan manusia dengan alam yaitu ; Fisis determinish dan Posibelisme,
dua prinsip ini saling bertolak belakang jika Fisis determinish memandang
manusia senantiasa menyatu dengan alam sedangkan Posibelisme memandang manusia
dengan segala pengetahuan nya senantiasa dapat menguasai alam. Bagi masyarakat
tradisional yang masih luhur dengan nilai kebijaksanaan local Fisis determinish
merupakan pandangan utama yang sangat di junjung dan di hormati di dalam setiap
laku kehidupan sehari-hari , sedangkan bagi sebagian mereka masyarakat
intelektual yang di anggap lebih maju Posibelisme merupakan pandangan umum yang
di anggap lebih logis,seringkali menempatakan pada sikap yang terlampau ekstrim
karena pandangan ini manusia merasa berhak untuk mengeruk sebesar-besarnya
kekayaan alam dengan membabi buta dengan menganggap bahwa segala gejala yang di
timbulkan adalah hal yang dapat di kendalikan,karena manusia mewarisi alam dan
alam dapat tunduk kepada kehendak manusia.Dalam sejarah umat manusia beberapa
hal manusia dapat menguasai alam dan merubah sejarah muka bumi hingga sampai
pada saat ini yaitu ketika manusia pertama kali menemukan Api dan kemudian
manusia hidup menetap,dari Api manusia menciptakan alat untuk bertahan
hidup,bukan hanya dalam mengendalikan alam,atau menjawab tantangan alam, bahkan
menciptakan senjata pemusnah yang efektif
ketika manusia mulai bertikai antara manusia itu sendiri,Api juga
merupakan unsur dari alam dan dari sini walaupun tidak secara nyata kita dapat
dapat melihat bahwa alam menjawab tantangan manusia melalui apa yang terjadi
lewat manusia itu sendiri atau yang berkenaan dengan alam secara langsung lewat
gejala-gejala alam yang merugikan manusia seperti yang kita saksikan melalui
bencana-bencana seperti banjir,perubahan iklim,longsor,gunung meletus,gempa
bumi,bahkan fenomena social seperti Peperangan,bukan bukan hanya di pandang
sebagai suatu gejala namun merupakan raksi alam dalam rangka mengembalikan ke
seimbangannya Setelah rusak oleh oleh manusia yang terlalu ponggah dengan
segala pengetahuannya.
Pada hakikatnya kita
harus menyadari pada dasarnya Alam juga merupakan sebuah eksistensi makhluk yang
hidup sama seperti manusia walau sekalipun tidak dapat kita lihat dengan kasat
tapi di Juga memiliki Ruh yang hidup dan bernafas sebagai bukti dari adanya
hakikat yang satu ialah Yang maha Esa,yang santun terhadap siapa yang ramah dan
mau hidup bersama dan membeladirinya dari
pengerusakan yang di lakukan
manusia sekuat apapun kita mencoba menguasai alam kita tidak akan pernah bisa
memprediksi dan menahan saat alam menampil kan murkanya yang juga merupakan
murka yang Maha kuasa dan juga ujian dan bahan renungan bagi manusia .Hal
terbijak yang sebaiknya di lakukan ialah ketika kita sebagai manusia yang
berakal budi dengan segala kelebihan yang di milikinya juga justru dapat hidup
bersama dengan alam sebagai sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar