Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup
dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun
waktu yang sama pula. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling
berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
populasi adalah:
1.
Natalitas
2.
Mortalitas
3.
Migrasi
Faktor yang mempengaruhi kepadatan
populasi adalah:
1.
Kompetisi
2.
Predasi
3.
Penyakit
4.
Cekaman atau stress
Komunitas adalah kumpulan populasi
berbagai jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi. Interaksi itu dapat
bermacam-macam:
1. Netral, diantara populasi
tidak ada saling mempengaruhi , misalnya populasi semut dan lebah.
2. Kompetisi, terjadi
persaingan antar populasi, misalnya populasi zebra dan rusa.
3. Mutualisme, kalau
hubungan antar populasi saling menguntungkan, misalnya antara populasi semut
dan kutu pohon.
4. Predasi, jika anggota
populasi akan dimakan oleh anggota populasi yang lain, yang makan disebut
predator, yang dimakan disebut mangsa, misalnya antara populasi singa dan rusa.
5. Parasitisme, kalau
salah satu populasi jadi parasit dari populasi yang lain. Misalnya antara pohon
dengan benalu
6. Komensalisme,
interaksi antar populasi, dimana yang satu untung yang lain tidak
rugi, misalnya antara pohon dengan anggrek.
Komunitas dapat terbagi menjadi 3
komponen:
1. berdasarkan
Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai
tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis.
2.
berdasarkan Minat
3. berdasarkan
Komuni. Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu
sendiri.
Ekosistem adalah
kesatuan dari komunitas dengan lingkungan hidupnya. Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
hidupnya.
Lingkungan hidup organisme ada 2 yaitu:
a. Lingkungan abiotik:
tanah, air, udara, cuaca, iklim, suhu, cahaya dll.
b. Lingkungan biotik: organisme lainnya (semua makhluk
hidup yang terdapat dalam suatu ekosistem)
Lingkungan biotik
dibedakan 3 kelompok:
1. Produsen: makhluk
hidup yang yang menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis, dengan
mengubah zat anorganik menjadi zat organik, misalnya adalah tumbuhan yang
memiliki klorofil.
2. Konsumen: kelompok
m.h. yang makanannya tergantung secara langsung maupun tidak langsung pada
produsen, contoh hewan dan manusia.
3. Pengurai: makhluk
hidup yang menguraikan sisa makhluk hidup yang sudah mati, dengan menguraikan
zat organik dari tubuh yang mati menjadi zat anorganik, sehingga dapat
digunakan kembali oleh produsen. termasuk kelompok ini adalah bakteri dan
jamur.
Dalam ekosistem ada:
o Rantai makanan (food
chain): Perpindahan energi dari sinar matahari yang dipakai oleh tumbuhan
melalui serangkaian organisme dalam peristiwa makan memakan dengan arah
tertentu./ proses “saling makan” dalam suatu ekosistem.
o Jaring-jaring
makanan: rantai makanan yang satu dengan yang lainnya dalam suatu
ekosistem akan “saling menjalin”, sehingga membentuk jaring-jaring
makanan.
Contoh Rantai makanan:
Di
Darat Di
Laut
Ketimun Fitoplankton
Kancil Zooplankton
Ular Ikan
Kecil
Burung Elang Ikan
Besar
B. Berbagai Bentuk
Ekosistem Alami
Berbagai bentuk ekosistem alami, antara
lain:
· Ekosistem
darat
Ekosistem darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem
hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, dan gurun. Ekosistem hutan hujan
tropis terdapat di daerah tropis dan subtropics. Ekosistem ini memiliki
pepohonan yang banyak dan memiliki curah hujan yang tinggi.Ekosistem sabana
terdapat di wilayah dengan tingkat curah hujan yang rendah. Sabana yang terluas
terdapat di Afrika dan Australia. Hewan yang hidup di sabana antara lain
serangga, zebra, dan singa. Sementara itu, ekosistem padang rumput terdapat di
daerah tropis dan underling tropis. Dalam ekosistem ini, hujan turun tidak
teratur. Hewan yang hidup di ekosistem ini antara lain gajah, jerapah, dan
singa.
· Ekosistem
air
Ekosistem air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu ekosistem air tawar,
ekosistem air laut, ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang. Ekosistem
air tawar memiliki ciri-ciri memiliki variasi suhu yang tidak mencolok,
pencahayaan kurang, dan terpengaruh iklim dan cuaca. Ekosistem air laut
memiliki kadar garam yang tinggi. Dalam ekosistem air laut, memiliki suhu yang
tinggi dan penguapan yang tinggi. Sementara itu, ekosistem sungai terdiri atas
hewan seperti ikan, buaya, hewan lainnya yang sering berada di sungai.Ekosistem
terumbu karang terdiri atas coral yang berada dekat pantai. Hewan-hewan yang
berada di terumbu karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lainnya. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir
putih.
· Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman
atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman
rendah. Contoh ekosistem buatan antara lain bendungan, sawah irigasi, dan
perkebunan kelapa sawit. Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan, sawah,
ladang, kebun, desa, kota, bendungan, kolam.
C. Aliran Energi Dan Materi
Dalam Ekosistem Alami
Siklus materi : materi dari tanah dan
air serta udara, masuk ke produsen dan konsumen kemudian oleh pengurai
dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun udara dalam bentuk mineral-mineral
dan gas yang diambil lagi oleh produsen. Aliran materi seperti nutrien, air,
karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa siklus yang abadi.
Beberapa siklus materi:
1. Siklus air: pada mh.
Air kembali melalui proses penguapan dan pernafasan.
Siklus air kecil terjadi bila air laut menguap dan membentuk awan, kemudian
mengalami proses pengembunan menjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. Siklus air
sedang tjd bila hujan tsb jatuh di daratan, air sebagian meresap ke dalam tanah
menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir ke sungai, danau dan akhirnya ke laut
menjadi air permukaan. Uap air dari sungai,
danau, dan laut tersebut membentuk awan lagi dst. Hewan memperoleh air berupa
air minum dan makanan yang mengandung air, sedang tumbuhan memperoleh air dari
tanah melalui akar.
2. Siklus karbon:
CO2 dari pernafasan, diambil tumbuhan untuk proses fotosintesis yg
kemudian disimpan dalam bentuk senyawa organic, s. organic ini dimakan
konsumen. Jika m.h. mati maka senyawa karbon dalam tubuhnya akan diuraikan oleh
pengurai menjadi senyawa an organic yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dst.
Penguraian C dalam tumbuhan dapat terjadi sangat lambat sampai jutaan tahun,
yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak bumi dll
3. Siklus
oksigen berhubungan langsung dengan siklus carbon, yaitu tjdnya pernafasan
dan fotosintesis.
4. Siklus nitrogen: bila
protein pada m.h. yang telah mati diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa N
dalam tanah terutama gas NH3, jika bereaksi dengan air akan memben-tuk ion
NH4 yang langsung dapat diserap kembali oleh tumbuhan. Udara banyak sekali
mengandung N2 (78%) tapi hanya bakteri pengikat N2 yang dapat
memanfaatkannya secara langsung menjadi senyawa N dalam tanah, mis:
Azotobacter yang hidup bebas dan Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar
kacang-kacangan. Kilat dan halilintar juga dapat mengubah N2 menjadi
senyawa N yang jatuh ke tanah bersama air hujan, di tanah kelompok I bakteri
nitrifikasi mengubah ion NH4+ menjadi senyawa nitrit, kemudian oleh
bakteri nitrat akan diubah menjadi senyawa nitrat yang siap diisap oleh
tumbuhan.
Aliran energi : mh. Memperoleh energi
dari sinar matahari , energi ini kemudian pindah ke produsen , konsumen dan
akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain tersebar ke lingkungan, artinya
energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak dapat kembali lagi masuk ke
dalam sistem kehidupan. Aliran energi berupa makanan dan jaring makanan dari
komponen-komponen produsen, konsumen dan pengurai, aliran energi ini dapat
berupa simbiosis antar organisme yang saling membutuhkan.
D. Macam-Macam Bentuk Pola
Kehidupan
Pola kehidupan dapat dibagi menjadi tiga
bagian yaitu:
1. Pola kehidupan didarat
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola kehidupan di darat, antara lain:
a.
keadaan tanah
b. suhu
c. angin
d. Kelembaban udara
e. Curah Hujan
f.
Pancaran Sinar Matahari
Pola kehidupan di darat dapat mengalami
perubahan menurut musim, misalnya:
Pada waktu musim hujan kelembaban udara
cukup tinggi, tanah basah, tumbuhan hidup subur. Dan Pada waktu musim
kemarau kelembaban udara menurun, tumbuhan sebagian mati.
2. Pola kehidupan di air
Lingkungan hidup di air dapat dibedakan menjadi:
·
Lingkungan air tawar: sungai, rawa, kolam, parit
·
Lingkungan air asin: laut
· Lingkungan
air payau: danau air tawar.
Faktor yang penting dalam kehidupan di air
adalah sifat-sifat air itu sendiri, misalnya:
a)
Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
§ Lingkungan air
yang tembus cahaya matahari mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen dapat
mengadakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan
yang berguna bagi tumbuhan air dan merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup
lainnya di dalam air.
§ Lingkungan air
yang dalam tidak tembus cahaya matahari merupakan daerah yang tidak ada
produsen, sehingga hewan yang hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora dan
saprovora), yang mendapat makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya.
§ Dalam
kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar matahari ke tumbuhan
air ke konsumen.
b) Pola kehidupan di air
akibat zat-zat pelarut
§ Limbah-limbah
industri yang terlarut di dalam air dapat mengakibatkan produsen dalam air
tidak berkembang sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
§ Pemupukan sering
dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air sebagai produsen tumbuh subur
sehingga makhluk hidup di dalam air tidak kekurangan makanan.
c) Pola kehidupan di air
akibat gaya tekan ke atas
Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap kedalaman
air, maka hewan yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup
di daerah permukaan.
d) Pola
kehidupan di air akibat perubahan suhu
§ Suhu yang mudah
berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di dalam air, baik untuk produsen
maupun bagi makhluk hidup lainnya.
§ Pola kehidupan
di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama, hanya jenis makhluk hidupnya
yang berbeda, hal ini disebabkan oleh sifat khas masing-masing lingkungan air
tersebut.
3. Pola kehidupan yang
khas
Hubungan timbal-balik antara komponen-komponen dalam suatu ekosistem
merupakan pola kehidupan dalam suatu komunitas.
Pola kehidupan yang khas terbagi atas:
a) Simbiosis
Simbiosis adalah cara hidup bersama antara
dua makhluk hidup yang berbeda dalam hubungan yang erat.
Jenis-jenis simbiosis yaitu:
· Simbiosis
mutualisme, adalah cara hidup bersama yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak, misalnya: kupu-kupu dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan
lain-lain.
· Simbiosis
parasitisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu
mendapat keuntungan, yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon
inang, tali putri dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang, dan
lain-lain.
·
Simbiosis komensalisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda,
yang satu diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak dirugikan, misalnya: ikan
hiu dengan ikan-ikan remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan
lain-lain.
b) Antibiosis
Antibiosis atau anti simbiosis adalah
persekutuan hidup antara dua jenis makhluk hidup, yang satu menghambat
kehidupan makhluk hidup lainnya. Misalnya: Pennicillium dengan jamur dan
bakteri tertentu pennicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik)
dan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu. Macam-macam antibiotika
yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai antibiosis, antara lain: Penisilin,
Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin, Teramisin, Tetraksiklin, dan lain-lain.
E. Isu yang berkembang
Konsumsi energi yang tidak dapat
diperbarui terutama minyak dan batu bara, mempunyai konsekuensi serius atas
kerusakan lingkungan. Utamanya, dalam kasus pemanasan global dan perubahan
iklim. Ini karena zat sisa bakaran kedua bahan bakar tersebut akan melepaskan
gas rumah kaca yang berefek terhadap meningkatnya suhu bumi, dan mendorong
terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim tersebut memiliki dampak lanjutan
yang cukup berbahaya bagi elanhsungan hidup spesies manusia, dan mengancam apa
yang kemudian disebut sebagaihuman security[3].
Selain itu perubahan iklim dapat mengancam
spesies makhluk hidup lainnya yang tidak dapat bertahan hidup lagi karena tidak
mampu menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan dan iklim. Sehingga 20-30%
spesies diperkirakan akan mengalami kepunahan.
Lebih jauh, dampak perubahan iklim dapat dilihat dalam kutipan berikut[5]
1.
Peningkatan suhu sedang-sejak tahun 1990, suhu rata-rata tahunan telah
meningkat sekitar 0,3 derajat celcius pada seluruh musim;
2.
Peningkatan intensitas curah hujan- curah hujan per tahun diperkirakan
meningkat 2-3% diseluruh Indonesia, dalam periode yang lebih pendek,
meningkatkan resiko banjir secara signifikan;
3.
Ancaman terhadap keamanan pangan sebagai akibat perubahan iklim dalam
bidang pertanian;
4.
Naiknya permukaan air laut – kini aan menggenangi daerah produktif pantai, memengaruhi
pertanian,dan penghidupan pantai, termasuk pertambakan ikan dan udang, produksi
padi dan jagung;
5.
Air laut bertambah hangat – memengaruhi keanekaragaman hayati klautan,dan
memberi tekanan lebih pada terumbu karang yang sudah terancam;
6.
Merebanya penyakit yang berembang biak lewat air dan vetor- seperti malaria
dan demam berdarah.
F.
Pandangan Menurut Al-Qur’an
1.
Lingkungan Sebagai Suatu Sistem
Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Atau seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Lingkungan terdiri atas unsur biotik (manusia, hewan, dan tumbuhan) dan abiotik (udara, air, tanah, iklim dan lainnya). Allah SWT berfirman :
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan
Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan
untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakannya pula)
makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.” (QS. 15
: 19-20).
2.
Pembangunan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah SWT berfirman :
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya
lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. 67 : 15)
Oleh karena itu, pembangunan lingkungan hidup pada hakekatnya untuk
pengubahan lingkungan hidup, yakni mengurangi resiko lingkungan dan atau
memperbesar manfaat lingkungan. Sehingga manusia mempunyai tanggung jawab untuk
memelihara dan memakmurkan alam sekitarnya. Allah SWT berfirman :
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata : “Hai
kaumku, sembalah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,
karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) dan lagi memperkenankan (do’a hamba-Nya).” (QS.
11 : 61)
Tujuan tersebut dapat dicapai apabila manusia tidak membuat kerusakan di
bumi, sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik.” (QS. 7 : 56)
Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita tentang beberapa hal, diantaranya agar melakukan penghijauan, melestarikan kekayaan hewani dan hayati, dan lain sebagainya.
“Barangsiapa yang memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskan kepalanya tepat ke dalam neraka.” (HR. Abu Daud dalam Sunannya)
“Barangsiapa di anatara orang Islam yang menanam tanaman maka hasil tanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari Kiamat.” (HR. Muslim)
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik.” (QS. 7 : 56)
Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita tentang beberapa hal, diantaranya agar melakukan penghijauan, melestarikan kekayaan hewani dan hayati, dan lain sebagainya.
“Barangsiapa yang memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskan kepalanya tepat ke dalam neraka.” (HR. Abu Daud dalam Sunannya)
“Barangsiapa di anatara orang Islam yang menanam tanaman maka hasil tanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari Kiamat.” (HR. Muslim)
“Setiap orang yang membunuh burung pipit atau binatang yang lebih
besar dari burung pipit tanpa ada kepentingan yang jelas, dia akan dimintai
pertanggungjawabannya oleh Allah.” Ditanyakan kepada Nabi : “Wahai
Rasulullah, apa kepentingan itu ?” Rasulullah menjawab : “Apabila burung itu
disembelih untuk dimakan, dan tidak memotong kepalanya kemudian dilempar begitu
saja.”
3.
Sumber Daya Vital dan Problematikanya
Sumber Daya Lahan atau Tanah
Manusia berasal dari tanah dan hidup dari dan di atas tanah. Hubungan antara manusia dan tanah sangat erat. Kelangsungan hidup manusia diantaranya tergantung dari tanah dan sebaliknya, tanahpun memerlukan perlindungan manusia untuk eksistensinya sebagai tanah yang memiliki fungsi. Allah SWT berfirman :
Manusia berasal dari tanah dan hidup dari dan di atas tanah. Hubungan antara manusia dan tanah sangat erat. Kelangsungan hidup manusia diantaranya tergantung dari tanah dan sebaliknya, tanahpun memerlukan perlindungan manusia untuk eksistensinya sebagai tanah yang memiliki fungsi. Allah SWT berfirman :
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami
tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuhan-tumbuhan yang baik? Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan
kebanyakan mereka tidak Beriman.” (QS. 26 : 7-8)
Sumber Daya Air
Selain lahan atau tanah, yang tak kalah pentingnya adalah air.“Everything originated in the water. Everything is sustained by water”. Manusia membutuhkan air untuk hidupnya, karena dua pertiga tubuh manusia terdiri dari air. Allah SWT berfirman : “Dan Kami beri minum kamu dengan air tawar ?” (QS. 77 : 27). Dan bahkan tanpa air seluruh gerak kehidupan akan terhenti.
Selain lahan atau tanah, yang tak kalah pentingnya adalah air.“Everything originated in the water. Everything is sustained by water”. Manusia membutuhkan air untuk hidupnya, karena dua pertiga tubuh manusia terdiri dari air. Allah SWT berfirman : “Dan Kami beri minum kamu dengan air tawar ?” (QS. 77 : 27). Dan bahkan tanpa air seluruh gerak kehidupan akan terhenti.
Upaya yang bisa di tempuh antara lain : memperluas kawasan hijau (hutan
kota), pemakaian bahan bakar akrab lingkungan (BBL), knalpot dipasang filter,
dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.
4.
Kerusakan Lingkungan
Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan kerusakan di bumi, akan tetapi manusia mengingkarinya. Allah SWT berfirman : “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah membuat kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. 2 : 11). Keingkaran mereka disebabkan karena keserakahan mereka dan mereka mengingkari petunjuk Allah SWT dalam mengelola bumi ini. Sehingga terjadilah bencana alam dan kerusakan di bumi karena ulah tangan manusia. Allah SWT berfirman :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Katakanlah :
“Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah).” (QS. 30 : 41-42).
Pemanasan global (global warning) adalah peristiwa naiknya
intensitas efek rumah kaca (ERK) yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer
yang menyerap sinar panas (sinar inframerah) yang dipancarkan bumi. Gas itu
disebut gas rumah kaca (GRK). Dengan penyerapan itu sinar panas terperangkap
sehingga naiklah suhu permukaan bumi.
Seandainya tidak ada GRK dan karena itu tidak ada ERK, suhu permukaan bumi
rata-rata hanya -18oC saja, terlalu dingin bagi kehidupan makhluk. Dengan adanya ERK suhu bumi
adalah rata-rata 15oC, sehingga ERK sangat berguna bagi kehidupan di bumi. Akan tetapi,
akhir-akhir ini semakin naiknya kadar GRK dalam atmosfer, yaitu CO2 dan beberapa gas
lain (seperti CO2, CH4, dan N2O) menyebabkan naiknya intensitas ERK, sehingga suhu permukaan bumi akan
naik pula. Inilah yang disebut global warning.
Kepunahan jenis berarti hilangnya sumber daya gen yang mengurangi kemampuan
kita dalam pembangunan pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan.
Penyebabnya antara lain karena adanya hujan asam dan penyusutan luas hutan,
serta penggunaan sistem monokultur atau varietas unggul sehingga varietas lokal
hilang, seperti varietas padi lokal yang hampir sirna.
Ozon ialah senyawa kimia yang terdiri atas tiga atom oksigen. Di lapisan
atmosfer yang rendah ia mengganggu kesehatan dan di lapisan atas atmosfer ia
melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.
Apabila kadar ozon di stratosfer berkurang, kadar sinar ultraviolet yang sampai
ke bumi bertambah. Maka resiko untuk mengidap penyakit
5.
Solusi Pengelolaan Lingkungan
Proses kerusakan lingkungan berjalan secara progresif dan membuat lingkungan tidak nyaman bagi manusia, bahkan jika terus berjalan akan dapat membuatnya tidak sesuai lagi untuk kehidupan kita. Itu semua karena ulah tangan manusia sendiri, sehingga bencananya juga akan menimpa manusia itu sendiri QS. 30 : 41-42.
Pandangan holistik juga berarti bahwa semua permasalahan kerusakan dan
pengelolaan lingkungan hidup harus menjadi tanggung jawab oleh semua pihak
(pemerintah, LSM, masyarakat, maupun orang perorang) dan semua wilayah (baik
lokal, regional, nasional, maupun internasional). Atau dalam konsep Partai
Keadilan, lingkungan hidup harus dikelola secara integral, global dan universalmenuju prosperity dan sustainability.
Sumber : https://sebuahcerita08.blogspot.co.id/2016/08/makalah-ilmu-alamia-dasar-mahluk-hidup.html
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar