Sabtu, 09 Desember 2017

Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup

Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah:
1.      Natalitas
2.      Mortalitas
3.      Migrasi
Faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi adalah:
1.      Kompetisi
2.      Predasi
3.      Penyakit
4.      Cekaman atau stress
Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi. Interaksi itu dapat bermacam-macam:
1.   Netral, diantara populasi tidak ada saling mempengaruhi , misalnya populasi semut dan lebah.
2.   Kompetisi, terjadi persaingan antar populasi, misalnya populasi zebra dan rusa.
3.   Mutualisme, kalau hubungan antar populasi saling menguntungkan, misalnya antara populasi semut dan kutu pohon.
4.   Predasi, jika anggota populasi akan dimakan oleh anggota populasi yang lain, yang makan disebut predator, yang dimakan disebut mangsa, misalnya antara populasi singa dan rusa.
5.   Parasitisme, kalau salah satu populasi jadi parasit dari populasi yang lain. Misalnya antara pohon dengan benalu
6.   Komensalisme, interaksi antar populasi, dimana yang satu untung yang lain tidak rugi, misalnya antara pohon dengan anggrek.
Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
1.   berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis.
2.   berdasarkan Minat
3.   berdasarkan Komuni. Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri.
Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan lingkungan hidupnya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya.
Lingkungan hidup organisme ada 2 yaitu:
a.   Lingkungan abiotik: tanah, air, udara, cuaca, iklim, suhu, cahaya dll.
b.   Lingkungan biotik: organisme lainnya (semua makhluk hidup yang terdapat dalam suatu ekosistem)
Lingkungan biotik dibedakan 3 kelompok:
1.   Produsen: makhluk hidup yang yang menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis, dengan mengubah zat anorganik menjadi zat organik, misalnya adalah tumbuhan yang memiliki klorofil.
2.   Konsumen: kelompok m.h. yang makanannya tergantung secara langsung maupun tidak langsung pada produsen, contoh hewan dan manusia.
3.   Pengurai: makhluk hidup yang menguraikan sisa makhluk hidup yang sudah mati, dengan menguraikan zat organik dari tubuh yang mati menjadi zat anorganik, sehingga dapat digunakan kembali oleh produsen. termasuk kelompok ini adalah bakteri dan jamur.
Dalam ekosistem ada:
o   Rantai makanan (food chain): Perpindahan energi dari sinar matahari yang dipakai oleh tumbuhan melalui serangkaian organisme dalam peristiwa makan memakan dengan arah tertentu./ proses “saling makan” dalam suatu ekosistem.
o   Jaring-jaring makanan: rantai makanan yang satu dengan yang lainnya dalam suatu ekosistem akan  “saling menjalin”, sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
Contoh Rantai makanan:
Di Darat                                                            Di Laut
Ketimun                                                       Fitoplankton
Kancil                                                         Zooplankton
Ular                                                             Ikan Kecil
  Burung Elang                                              Ikan Besar
B.     Berbagai Bentuk Ekosistem Alami
Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain:
·     Ekosistem darat
Ekosistem darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, dan gurun. Ekosistem hutan hujan tropis terdapat di daerah tropis dan subtropics. Ekosistem ini memiliki pepohonan yang banyak dan memiliki curah hujan yang tinggi.Ekosistem sabana terdapat di wilayah dengan tingkat curah hujan yang rendah. Sabana yang terluas terdapat di Afrika dan Australia. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga, zebra, dan singa. Sementara itu, ekosistem padang rumput terdapat di daerah tropis dan underling tropis. Dalam ekosistem ini, hujan turun tidak teratur. Hewan yang hidup di ekosistem ini antara lain gajah, jerapah, dan singa.
·     Ekosistem air
Ekosistem air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri memiliki variasi suhu yang tidak mencolok, pencahayaan kurang, dan terpengaruh iklim dan cuaca. Ekosistem air laut memiliki kadar garam yang tinggi. Dalam ekosistem air laut, memiliki suhu yang tinggi dan penguapan yang tinggi. Sementara itu, ekosistem sungai terdiri atas hewan seperti ikan, buaya, hewan lainnya yang sering berada di sungai.Ekosistem terumbu karang terdiri atas coral yang berada dekat pantai. Hewan-hewan yang berada di terumbu karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lainnya. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
·    Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan antara lain bendungan, sawah irigasi, dan perkebunan kelapa sawit. Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan, sawah, ladang, kebun, desa, kota, bendungan, kolam.
C.     Aliran Energi Dan Materi Dalam Ekosistem Alami
Siklus materi : materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan konsumen kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun udara dalam bentuk mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen. Aliran materi seperti nutrien, air, karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa siklus yang abadi.
Beberapa siklus materi:
1.   Siklus air: pada mh. Air kembali melalui proses penguapan dan pernafasan.
Siklus air kecil terjadi bila air laut menguap dan membentuk awan, kemudian mengalami proses pengembunan menjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. Siklus air sedang tjd bila hujan tsb jatuh di daratan, air sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir ke sungai, danau dan akhirnya ke laut menjadi air permukaan.       Uap air dari sungai, danau, dan laut tersebut membentuk awan lagi dst. Hewan memperoleh air berupa air minum dan makanan yang mengandung air, sedang tumbuhan memperoleh air dari tanah melalui akar.
2.   Siklus karbon: CO2 dari pernafasan, diambil tumbuhan untuk proses fotosintesis yg kemudian disimpan dalam bentuk senyawa organic, s. organic ini dimakan konsumen. Jika m.h. mati maka senyawa karbon dalam tubuhnya akan diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa an organic yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dst. Penguraian C dalam tumbuhan dapat terjadi sangat lambat sampai jutaan tahun, yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak bumi dll
3.  Siklus oksigen berhubungan langsung dengan siklus carbon, yaitu tjdnya pernafasan dan fotosintesis.
4.   Siklus nitrogen: bila protein pada m.h. yang telah mati diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa N dalam tanah terutama gas NH3, jika bereaksi dengan air akan memben-tuk ion NH4 yang langsung dapat diserap kembali oleh tumbuhan. Udara banyak sekali mengandung N2 (78%) tapi hanya bakteri pengikat N2 yang dapat memanfaatkannya secara langsung menjadi senyawa N dalam tanah, mis: Azotobacter  yang hidup bebas dan Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan. Kilat dan halilintar juga dapat mengubah N2 menjadi senyawa N yang jatuh ke tanah bersama air hujan, di tanah kelompok I bakteri nitrifikasi mengubah ion NH4+ menjadi senyawa nitrit, kemudian oleh bakteri nitrat akan diubah menjadi senyawa nitrat yang siap diisap oleh tumbuhan.
Aliran energi : mh. Memperoleh energi dari sinar matahari , energi ini kemudian pindah ke produsen , konsumen dan akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain tersebar ke lingkungan, artinya energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak dapat kembali lagi masuk ke dalam sistem kehidupan. Aliran energi berupa makanan dan jaring makanan dari komponen-komponen produsen, konsumen dan pengurai, aliran energi ini dapat berupa simbiosis antar organisme yang saling membutuhkan.
D.    Macam-Macam Bentuk Pola Kehidupan
Pola kehidupan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Pola kehidupan didarat
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola kehidupan di darat, antara lain:
a.                        keadaan tanah
b.      suhu
c.       angin
d.      Kelembaban udara
e.       Curah Hujan
f.        Pancaran Sinar Matahari
Pola kehidupan di darat dapat mengalami perubahan menurut musim, misalnya:
Pada waktu musim hujan kelembaban udara cukup tinggi, tanah basah, tumbuhan hidup subur. Dan  Pada waktu musim kemarau kelembaban udara menurun, tumbuhan sebagian mati.

2.   Pola kehidupan di air
Lingkungan hidup di air dapat dibedakan menjadi:
·     Lingkungan air tawar: sungai, rawa, kolam, parit
·     Lingkungan air asin: laut
·     Lingkungan air payau: danau air tawar.
Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah sifat-sifat air itu sendiri, misalnya:
    a)      Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
§  Lingkungan air yang tembus cahaya matahari mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen dapat mengadakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan yang berguna bagi tumbuhan air dan merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya di dalam air.
§  Lingkungan air yang dalam tidak tembus cahaya matahari merupakan daerah yang tidak ada produsen, sehingga hewan yang hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora dan saprovora), yang mendapat makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya.
§   Dalam kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar matahari ke tumbuhan air ke konsumen.
b)   Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut
§  Limbah-limbah industri yang terlarut di dalam air dapat mengakibatkan produsen dalam air tidak berkembang sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
§  Pemupukan sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air sebagai produsen tumbuh subur sehingga makhluk hidup di dalam air tidak kekurangan makanan.
c)   Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas
Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap kedalaman air, maka hewan yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup di daerah permukaan.
d)  Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu
§  Suhu yang mudah berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di dalam air, baik untuk produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya.
§  Pola kehidupan di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama, hanya jenis makhluk hidupnya yang berbeda, hal ini disebabkan oleh sifat khas masing-masing lingkungan air tersebut.

3.   Pola kehidupan yang khas
Hubungan timbal-balik antara komponen-komponen dalam suatu ekosistem merupakan pola kehidupan dalam suatu komunitas.
Pola kehidupan yang khas terbagi atas:
a)      Simbiosis
Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda dalam hubungan yang erat.
Jenis-jenis simbiosis yaitu:
·     Simbiosis mutualisme, adalah cara hidup bersama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya: kupu-kupu dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
·     Simbiosis parasitisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu mendapat keuntungan, yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon inang, tali putri dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang, dan lain-lain.
·         Simbiosis komensalisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu dengan ikan-ikan remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan lain-lain.
b)      Antibiosis
Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua jenis makhluk hidup, yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup lainnya. Misalnya: Pennicillium dengan jamur dan bakteri tertentu pennicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik) dan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu. Macam-macam antibiotika yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai antibiosis, antara lain: Penisilin, Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin, Teramisin, Tetraksiklin, dan lain-lain.

E.     Isu yang berkembang
Konsumsi energi yang tidak dapat diperbarui terutama minyak dan batu bara, mempunyai konsekuensi serius atas kerusakan lingkungan. Utamanya, dalam kasus pemanasan global dan perubahan iklim. Ini karena zat sisa bakaran kedua bahan bakar tersebut akan melepaskan gas rumah kaca yang berefek terhadap meningkatnya suhu bumi, dan mendorong terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim tersebut memiliki dampak lanjutan yang cukup berbahaya bagi elanhsungan hidup spesies manusia, dan mengancam apa yang kemudian disebut sebagaihuman security[3].
Selain itu perubahan iklim dapat mengancam spesies makhluk hidup lainnya yang tidak dapat bertahan hidup lagi karena tidak mampu menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan dan iklim. Sehingga 20-30% spesies diperkirakan akan mengalami kepunahan.
Lebih jauh, dampak perubahan iklim dapat dilihat dalam kutipan berikut[5]
1.      Peningkatan suhu sedang-sejak tahun 1990, suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekitar 0,3 derajat celcius pada seluruh musim;
2.      Peningkatan intensitas curah hujan- curah hujan per tahun diperkirakan meningkat 2-3% diseluruh Indonesia, dalam periode yang lebih pendek, meningkatkan resiko banjir secara signifikan;
3.      Ancaman terhadap keamanan pangan sebagai akibat perubahan iklim dalam bidang pertanian;
4.      Naiknya permukaan air laut – kini aan menggenangi daerah produktif pantai, memengaruhi pertanian,dan penghidupan pantai, termasuk pertambakan ikan dan udang, produksi padi dan jagung;
5.      Air laut bertambah hangat – memengaruhi keanekaragaman hayati klautan,dan memberi tekanan lebih pada terumbu karang yang sudah terancam;
6.      Merebanya penyakit yang berembang biak lewat air dan vetor- seperti malaria dan demam berdarah.
F.      Pandangan Menurut Al-Qur’an
1.      Lingkungan Sebagai Suatu Sistem

Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Atau seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Lingkungan terdiri atas unsur biotik (manusia, hewan, dan tumbuhan) dan abiotik (udara, air, tanah, iklim dan lainnya). Allah SWT berfirman :
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakannya pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.” (QS. 15 : 19-20).
2.                  Pembangunan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah SWT berfirman :
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. 67 : 15)
Oleh karena itu, pembangunan lingkungan hidup pada hakekatnya untuk pengubahan lingkungan hidup, yakni mengurangi resiko lingkungan dan atau memperbesar manfaat lingkungan. Sehingga manusia mempunyai tanggung jawab untuk memelihara dan memakmurkan alam sekitarnya. Allah SWT berfirman :
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata : “Hai kaumku, sembalah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) dan lagi memperkenankan (do’a hamba-Nya).” (QS. 11 : 61)
Tujuan tersebut dapat dicapai apabila manusia tidak membuat kerusakan di bumi, sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik.” (QS. 7 : 56)

Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita tentang beberapa hal, diantaranya agar melakukan penghijauan, melestarikan kekayaan hewani dan hayati, dan lain sebagainya.
“Barangsiapa yang memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskan kepalanya tepat ke dalam neraka.” (HR. Abu Daud dalam Sunannya)
“Barangsiapa di anatara orang Islam yang menanam tanaman maka hasil tanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari Kiamat.” (HR. Muslim)
 “Setiap orang yang membunuh burung pipit atau binatang yang lebih besar dari burung pipit tanpa ada kepentingan yang jelas, dia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah.” Ditanyakan kepada Nabi :  “Wahai Rasulullah, apa kepentingan itu ?” Rasulullah menjawab : “Apabila burung itu disembelih untuk dimakan, dan tidak memotong kepalanya kemudian dilempar begitu saja.”
3.                  Sumber Daya Vital dan Problematikanya
Sumber Daya Lahan atau Tanah
Manusia berasal dari tanah dan hidup dari dan di atas tanah. Hubungan antara manusia dan tanah sangat erat. Kelangsungan hidup manusia diantaranya tergantung dari tanah dan sebaliknya, tanahpun memerlukan perlindungan manusia untuk eksistensinya sebagai tanah yang memiliki fungsi. Allah SWT berfirman :
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuhan-tumbuhan yang baik? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak Beriman.” (QS. 26 : 7-8)
Sumber Daya Air
Selain lahan atau tanah, yang tak kalah pentingnya adalah air.“Everything originated in the water. Everything is sustained by water”. Manusia membutuhkan air untuk hidupnya, karena dua pertiga tubuh manusia terdiri dari air. Allah SWT berfirman : “Dan Kami beri minum kamu dengan air tawar ?” (QS. 77 : 27). Dan bahkan tanpa air seluruh gerak kehidupan akan terhenti.
Upaya yang bisa di tempuh antara lain : memperluas kawasan hijau (hutan kota), pemakaian bahan bakar akrab lingkungan (BBL), knalpot dipasang filter, dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.
4.                  Kerusakan Lingkungan

Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan kerusakan di bumi, akan tetapi manusia mengingkarinya. Allah SWT berfirman : “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah membuat kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. 2 : 11). Keingkaran mereka disebabkan karena keserakahan mereka dan mereka mengingkari petunjuk Allah SWT dalam mengelola bumi ini. Sehingga terjadilah bencana alam dan kerusakan di bumi karena ulah tangan manusia. Allah SWT berfirman :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Katakanlah : “Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. 30 : 41-42).
Pemanasan global (global warning) adalah peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK) yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas (sinar inframerah) yang dipancarkan bumi. Gas itu disebut gas rumah kaca (GRK). Dengan penyerapan itu sinar panas terperangkap sehingga naiklah suhu permukaan bumi.
Seandainya tidak ada GRK dan karena itu tidak ada ERK, suhu permukaan bumi rata-rata hanya -18oC saja, terlalu dingin bagi kehidupan makhluk. Dengan adanya ERK suhu bumi adalah rata-rata 15oC, sehingga ERK sangat berguna bagi kehidupan di bumi. Akan tetapi, akhir-akhir ini semakin naiknya kadar GRK dalam atmosfer, yaitu CO2 dan beberapa gas lain (seperti CO2, CH4, dan N2O) menyebabkan naiknya intensitas ERK, sehingga suhu permukaan bumi akan naik pula. Inilah yang disebut global warning.
Kepunahan jenis berarti hilangnya sumber daya gen yang mengurangi kemampuan kita dalam pembangunan pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan. Penyebabnya antara lain karena adanya hujan asam dan penyusutan luas hutan, serta penggunaan sistem monokultur atau varietas unggul sehingga varietas lokal hilang, seperti varietas padi lokal yang hampir sirna.
Ozon ialah senyawa kimia yang terdiri atas tiga atom oksigen. Di lapisan atmosfer yang rendah ia mengganggu kesehatan dan di lapisan atas atmosfer ia melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Apabila kadar ozon di stratosfer berkurang, kadar sinar ultraviolet yang sampai ke bumi bertambah. Maka resiko untuk mengidap penyakit
5.                  Solusi Pengelolaan Lingkungan

Proses kerusakan lingkungan berjalan secara progresif dan membuat lingkungan tidak nyaman bagi manusia, bahkan jika terus berjalan akan dapat membuatnya tidak sesuai lagi untuk kehidupan kita. Itu semua karena ulah tangan manusia sendiri, sehingga bencananya juga akan menimpa manusia itu sendiri QS. 30 : 41-42.
Pandangan holistik juga berarti bahwa semua permasalahan kerusakan dan pengelolaan lingkungan hidup harus menjadi tanggung jawab oleh semua pihak (pemerintah, LSM, masyarakat, maupun orang perorang) dan semua wilayah (baik lokal, regional, nasional, maupun internasional). Atau dalam konsep Partai Keadilan, lingkungan hidup harus dikelola secara integral, global dan universalmenuju prosperity dan sustainability.

Sumber : https://sebuahcerita08.blogspot.co.id/2016/08/makalah-ilmu-alamia-dasar-mahluk-hidup.html
.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pola Pikir Manusia

POLA PIKIR MANUSIA 1.      Rasa Ingin Tahu Menurut ilmu alamiah bahwa manusia itu mempunyai ciri-ciri, yaitu jasmaniah komplek, mengalami me...