Gunung merupakan salah satu sumber daya alam (baca:
sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak)
yang ada di dunia. Gunung adalah salah satu tonjolan yang ada di
permukaan bumi. Di dalam tonjolan gunung terdapat saluran lurus
berbentuk vertikal semacam pipa alami. Pipa ini menghubungkan antara
perut bumi dengan permukaan Bumi atau
kerak bumi.
Perut bumi berisi bermacam- macam cairan panas, seperti bataun cair dan
juga magma. Suatu saat magma dan material yang ada di perut bumi akan
mengalami kejenuhan. Atau diakibatkan oleh getaran bumi (gempa bumi
tektonik), magma yang ada di dalam perut bumi ini akan keluar ke
permukaan bumi (baca:
bentuk permukaan bumi)
secara berkala. Magma ini keluar ke permukaan bumi melalui pipa alami
yang menjulang tinggi di dalam gunung. Ketika magma keluar melalui pipa
alami tersebut, maka inilah yang dinamakan gunung meletus. Sehingga
seolah- olah gunung meletus mengeluarkan berbagai material dari dalam
bumi.
Penyebab Gunung Meletus
Peristiwa gunung meletus merupakan peristiwa besar. Gunung meletus
juga dikategorikan sebagai salah satu bencana alam, maka dari itulah
sangat perlu untuk diperhatikan. Karena jika tidak maka bisa menimbulkan
hal yang sangat fatal dan menimbulkan banyak korban jiwa. Gunung
meletus, kedatangannya disebabkan karena berbagai hal. Gunung meletus
tidak akan meletus dengan sendirinya tanpa ada suatu penyebab apapun.
Penyebab gunung meletus bisa berasal dari dalam bumi. Beberapa hal yang
menyebabkan gunung meletus atau
penyebab gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:
- Peningkatan terjadinya gempa vulkanik
Salah satu penyebab gunung meletus adalah peningkatan frekuensi terjadinya gempa vulkanik (baca:
jenis gempa bumi).
Peningkatan gempa vulkanik ini ditandai dengan terjadinya aktivitas-
aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi. Peningkatan terjadinya
gempa vulkanik ini misalnya dengan terjadinya gempa puluhan kali yang
tercatat dalam Seismograf yakni
alat pengukur getaran gempa bumi.
Selain itu terjadinya peningkatan aktivitas seismik dan peristiwa
vulkanis lainnya disebabkan oleh pergerakan magma yang ada di dalam
bumi, hidrotermal yang berlangsung di dalam perut bumi. Jika terjadinya
gempa dan aktivitas seismik lainnya ini mengalami peningkatan selama
beberapa hari, maka status gunung api tersebut harus ditingkatkan ke
level waspada. Dan ketika memasuki level waspada, maka masyarakat segera
diberikan penyuluhan, melakukan penilaian bahaya dan juga potensi untuk
naik tingkat ke level selanjutnya, agar lebih siap dan waspada apabila
sewaktu- waktu terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Pengecekan kembali
sarana serta pelaksanaan shift pemantauan juga harus selalu dilakukan.
- Pergerakan tektonik pada lapisan bumi
Penyebab gunung meletus yang lainnya adalah pergerakan
lempeng tektonik yang terjadi pada lapisan bumi. Pergerakan tektonik yang terjadi pada
struktur lapisan bumi di
bawah gunung, misalnya gerakan lempeng dapat menyebabkan meningkatnya
tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya akan membuat magma tersebut
terdorong ke atas hingga berada tepat di bawah kawah. Ketika terjadi
kondisi ini, maka tanda yang terjadi di atas bumi adalah banyak binatang
yang berada di sekitar gunung tersebut bermigrasi dan juga terlihat
gelisah. Selain itu, suhu di kawah juga meningkat sehingga membuat air
tanah di sekitar gunung menjadi kering.
- Terjadinya deformasi badan gunung
Penyebab dari gunung meletus yang selanjutnya adalah karena adanya
deformasi di badan gunung. Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang
magnet dan juga listrik sehingga dapat menyebabkan perubahan pada
struktur lapisan batuan (baca:
jenis batuan penyusun lapisan bumi)
gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam, misalnya dapur magma yang
volumenya mengecil, atau bisa pula saluran yang menghubungkan kawah
dengan dapur magma.
- Lempeng- lempeng Bumi yang saling berdesakan
Gunung meletus juga dapat terjadi karena adanya lempeng- lempeng Bumi
yang saling berdesakan antara satu sama lain. Hal ini menyebabkan
tekanan besar menekan dan juga mendorong permukaan bumi sehingga
menimbulkan berbagai macam gejala tektonik lainnya, vulkanik serta
meningkatkan aktivitas geologi dari gunung. Lempeng merupakan salah satu
bagian dari
kerak bumi yang terus bergerak setiap saat.
Pegunungan
atau gunung merupakan zona dimana kedua lempeng tersebut saling
bertemu, desakan lempeng bisa juga dapt menjadi penyebab dalam perubahan
struktur dalam gunung berapi.
- Adanya tekanan yang sangat tinggi
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi,
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berbagai penyebab gunung
meletus seperti yang telah dijelaskan di atas mendorong cairan magma
untuk bergerak ke atas dan masuk ke saluran kawah dan keluar. Apabila di
sepanjang perjalanan magma dalam menyusiri saluran kawah tersebut
mengalami sumbatan, maka bisa menimbulkan ledakan yang besar yang
dikenal dengan ledakan gunung berapi. Semakin besar tekanan dan juga
volume magma nya, maka semakin kuat ledakan yang ada terjadi.
Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya gunung meletus.
Hal- hal yang telah disebutkan di atas kebanyakan berasal dari dalam
bumi. Penyebab- penyebab tersebut tidak dapat kita lihat dari luar bumi,
namun pengaruhnya sangat besar sebagai penyebab terjadinya gunung
meletus.
Tanda- tanda Gunung akan Meletus
Gunung meletus dicantumkan sebagai salah satu bencana alam di bumi
ini, karena dapat menyebabkan berbagai macam kerugian dan juga
kerusakan. Namun sebagai salah satu jenis bencana alam, gunung meletus
diketegorikan sebagai bencana alam yang masih dapat diantisipasi. Hal
ini karena gunung meletus datangnya selalu disertai oleh tanda- tanda
tertentu sehingga semuanya bisa diantisipasi dari awal agar tidak
terdapat korban jiwa dan kerugian material bisa diantisipasi serendah
mungkin. Ketika tanda- tanda tersebut datang, maka sebagai masyarakat
(khususnya yang berada di sekitar gunung berapi) harus waspada dan
segera melakukan tindakan.
Selain memiliki tanda- tanda tertentu akan kedatangannya, gunung yang
akan meletus pun mempunyai statusnya masing- masing. Dengan demikian
sebelum gunung masuk ke dalam status awas, lingkungan yang ada di
sekitar gunung tersebut segera dikosongkan, supaya tidak menimbulkan
satu pun korban jiwa. Karena sangat penting kehadiran tanda- tanda
sebagai sinyal, maka kita sangat perlu untuk mengetahui beberapa tanda-
tanda atau
ciri- ciri gunung meletus. Beberapa tanda- tanda gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:
- Suhu di sekitar gunung tersebut meningkat
Tanda atau ciri dari gunung api akan meletus yang pertama adalah
meningkatnya suhu udara yang ada di sekitar gunung berapi tersebut.
Peningkatan suhu ini terutama dirasakan oleh masyarakat yang berada di
sekitar lereng gunung tersebut ataupun kaki gunung. Naiknya suhu
disekitar gunung berapi disebabkan oleh aktivitas magma yang semakin
banyak atau semakin meningkat sehingga akan berkumpul di dekat permukaan
bumi. Dengan demikian, suhu panas yang dimiliki oleh
magma tersebut akan merambat hingga mempengaruhi
lapisan tanah
yang ada atau yang menyusun badan gunung tersebut. Untuk penjelasan
yang lebih sederhana mengenai naiknya suhu disekitar gunung ini adalah
karena magma naik mendekati permukaan bumi, sehingga jaraknya lebih
dekat dengan permukaan bumi dan suhunya terasa semakin panas.
- Mata air di seitar gunung mengering
Tanda atau ciri gunung akan meletus selanjutnya adalah mata air (baca:
proses terjadinya mata air)
yang ada di sekitar gunung tersebut telah mengering. Mengenai mata air
yang mengering ini, pada dasarnya alasannya adalah sama, yakni semkain
meningkatnya suhu di sekitaran gunung berapi. Apabila magma yang ada di
perut bumi (baca:
inti bumi)
mengalami kenaikan hingga mendekati permukaan bumi, maka suhu yang kita
rasakan pun semakin panas. Akibatnya sumber air atau mata air yang
berada di sekitar gunung tersebut akan kepanasan pula. Seperti sifat air
yang kepanasan, mata air tersebut akan menguap menjadi gas- gas dan
terbang ke atas. Akibatnya jumlah air manjadi semakin sedikit karena
banyak yang telah menguap, lalu mata air tersebut akan mengering. Alasan
mengapa air yang ada di dalam tanah ini menguap karena ketika magma
naik ke atas, pada lapisan tanah tertentu akan terasa sangat panas,
hingga dapat mengeringkan sumber air yang ada di dalam tanah tersebut.
- Tumbuhan yang berada di sekitar gunung layu
Tanda atau ciri- ciri gunung berapi akan mengalami erupsi atau
meletus yang selanjutnya adalah tumbuhan yang berada di sekitar gunung
tersbeut menjadi layu. Masih sama seperti alasan sebelumnya, bahwa
sumber dari kekeringan dan kelayuan tanaman adalah suhu panas yang
datang dari magma yang naik ke atas. Suhu panas yang ada di dalam panas
dapat membuat tanaman- tanaman menjadi layu, terlebih panasnya ini
meningkat secara signifikan. Efeknya akan lebih parah daripada layu
akibat musim kemarau. Karena ketika magma terkumpul tepat di balik
gunung, ada salah satu lokasi dimana magma dapat bergerak ke atas dekat
dengan lapisan tanah. Hal inilah yang menyebabka tumbuhan layu, bahkan
mati seketika.
- Hewan- hewan liar yang tinggal di gunung lari ke bawah atau turun gunung
Tanda lainnya yang juga mencolok dan dapat dilihat oleh manusia yang
berada di kaki gunung adalah, banyak binatang liar yang tinggal di
lereng gunung berbondong- bondong turun ke bawah. Hal ini sudah dapat
dipastikan karena binatang- binatang tersebut merasa tidak nyaman berada
di atas akibat suhu yang bertambah panas, bahkan sangat panas.
Binatang- binatang tersebut turun gunung untuk menjauhi panas yang
menyengat dan menuju ke kaki gunung, bahkan ke pemukiman warga.
Binatang- binatang yang turun ini merupakan bianatang liar yang
habitatnya berada di gunung tersebut, sehingga diantara dari mereka
mungkin terlihat asing. Ketika hal ini sudah terjadi, maka manusia harus
waspada, bukan hanya terhadap turunnya binatang liar, namun juga
terhadap status dari gunung berapi tersebut.
- Sering terdengar suara gemuruh gunung adalah
Tanda selanjutnya adalah sering terdengarnya suara gemuruh. Suara
gemuruh ini berasal dari dalam gunung. Suara gemurung ini terjadi karena
peningkatan aktivitas dari magma yang berada di perut bumi. Biasanya,
suara gemuruh ini terjadi pada waktu malam hari. maka dari itulah rata-
rata pada gunung berapi yang akan mengalami erupsi, mereka mengeluarkan
suara gemuruh yang semakin lama semakin sering. Bahkan frekuensi
keluarnya suara gemuruh tersebut bisa puluhan kali terjadi dalam satu
malam. Suara gemuruh ini semacam menandakan adanya tanda- tanda gunung
tersebut seolah- olah akan longsor.
- Sering terjadinya gempa vulkanik
Tanda gunung akan meletus yang selanjutnya adalah sering terjadinya gempa vulkanik (baca:
jenis gempa bumi).
Gempa vulkanik merupakan gempa yang berasal dari aktivitas gunung
berapi. Aktivitas gunung berapi ketika akan meletus yang paling banyak
adalah berupa aktivitas magma di dalam perut bumi. Magma yang semakin
aktif di dalam perut bumi selain menimbulkan suara yang gemuruh juga
akan menimbulkan getaran- getaran. Getaran- getaran inilah yang pada
akhirnya sampai hingga ke permukaan bumi dan kita menyebutnya sebagai
gempa. Gempa yang ditimbulkan karena aktivitas gunung berapi ini
memanglah tidak terlalu besar. Gempa vulkanik umumnya lebih kecil
daripada gempa tektonik. Gempa vulkanik ini akan sering kita rasakan,
terlebih oleh masyarakat yang ada di sekitar gunung tersebut. Semakin
mendekati gunung akan meletus maka intensitas terjadinya gempa akan
semakin tinggi. gempa vulkanik akan sering terjadi, baik yang
berkekuatan sangat rendah maupun yang besar. Semua aktivitas kegempaan
vulkanik akan dicatat oleh alat pengukur gempa bumi, yakni seismograf
yang dimiliki oleh Badan Meteorologi dan Geofisika di sekitar wilayah
gunung tersebut. Gempa vulkanik ini akan semakin kita rasakan terlebih
pada malam hari, karena mungkin aktivitas kita juga lebih tenang. Pada
satu malam saja kita bisa merasakan hingga puluhan kali gempa yang
terjadi.
- Keluarnya awan panas
Selain suara gemuruh dan gempa vulkanik, tanda dari gunung akan
meletus selanjutnya adalah terdapat awan panas. Awan panas merupakan
asap yang dikeluarkan oleh gunung berapi sebagai tanda bahwa gunung
tersebut mempunyai aktivitas magma yang tinggo dan siap untuk erupsi.
Awan panas dari gunung berapi ini berupa kepulan asap berwarna terkadang
putih dan terkadang coklat yang mana keluarnya bisa dalam jumlah sangat
besar, ataupun jumlah yang biasa. Awan panas ini mempunyai sifat yang
sangat panas. Awan panas berasal dari dalam perut gunung atau berut bumi
yang bersumber dari magma yang mempunyai suhu yang sangat panas. Awan
panas mempunyai sifat seperti asap, yakni mudah terbawa angin sehingga
awan panas pun bisa berpindah tempat hingga membumbung tinggi ke angkasa
atau terbang ke wilayah lain. Kecepatan perpindahan awan panas ini juga
sangat tinggi lho, maka dari itulah kita harus waspada. Awan panas ini
sifatnya merusak, terlebih jika melewati tumbuhan, binatang atau bahkan
manusia. Apabila jumlah kepulan besar awan panas ini menerjang hutan,
maka pohon- pohon yang ada di hutan tersebut bisa mati. Apabila awan
panas menerjang kandang ternak, maka terna- ternak yang ada di kandang
juga bisa mati. Tidak lain apabila awan panas menerjang pemukiman
manusia, pastilah juga terdapat banyak korban jiwa. Selain bersifat
panas, awan panas juga mengandung gas- gas yang sifatnya tidak baik bagi
pernafasan. Awan panas oleh masyarakat yang berada di sekitar gunung
Merapi (Yogyakarta) dijuluki sebagai “Wedhus Gembel” yang berarti biri-
biri. Dijuluki demikian karena awan panas ini mempunyai bentuk yang
menggulung- gulung layaknya bulu kambing biri- biri.
- Terjadinya hujan abu
Tanda yang paling ekstrim dari tanda- tanda atau ciri- ciri gunung
api akan meletus adalah terjadinya hujan abu. Apabila kita biasanya
hujan air, maka lain halnya ketika gunung berapi disekitar kita akan
meletus. Hujan yang turun biasanya adalah abu. Hujan abu menandakan
bahwa bahwa gunung sudah mengalami erupsi atau akan mengalami erupsi
lebih besar lagi. Hujan abu ini layaknya awan panas, jadi bisa terbawa
oleh angin. Abu yang turun berasal dari dalam perut bumi. Oleh karena
massa nya yang ringan, maka abu ini terbawa kemanapun angin berhembus.
Jadi tidak harus area yang dekat dengan gunung saja yang harus terkena
hujan abu ini. misalnya ketika gunung Merapi di Yogyakarta yang tengah
mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik. Pada saat itu angin yang
bertiup lebih banyak menuju ke arah barat. Maka hujan abu yang terjadi
adalah di wilayah yang berada di barat gunung Merapi. Pada waktu itu,
hujan abu bahkan sampai mengguyur Kota Bandung. Sementara di daerah yang
berada di timur gunung Merapi (bahkan yang dekat sekalipun, seperti
Kabupaten Klaten) tidak terkena hujan abu dari gunung Merapi.
Itulah beberapa tanda atau ciri- ciri dari gunung berapi yang akan
mengalami erupsi atau gunung berapi yang akan meletus. Dengan demikian,
ketika kita merasakan atau menemui beberapa dari gunung tersebut, maka
kita sudah bisa mengetahui bahwa gunung tersebut akan mengalami erupsi,
dan kita bisa lebih waspada.
Dampak Letusan Gunung Berapi
Bencana alam yang terjadi di dunia ini memanglah bermacam- macam.
Salah satu bencana alam yang terjadi di bumi ini adalah meletusnya
gunung berapi. Sebenarnya meletusnya gunung berapi ini bisa diantisipasi
(perihal korban jiwa), karena kedatangannya pasti menyertakan tanda-
tanda. Namun untuk kerugian berupa material mungkin akan sulit untuk
dihindari, mengingat gunung meletus tidak akan bisa dicegah. Yang ada,
kita harus mengupayakan penyelamatan bagi diri sendiri. adapun beberapa
akibat gunung meletus antara lain sebagai berikut:
- Dampak Negatif
Yang paling mencolok mengenai dampak dari bencana alam adalah
kerugian material atau kekayaan berupa harta. Gunung meletus dapat
menyebabkan masyarakat kehilangan banyak harta bendanya. Memang benar
kekayaan seperti uang, ternah, dan perabotan rumah tangga bisa ikut
diungsikan. Namun untuk rumah misalnya, benda tetap seperti itu tidak
dapat dipindahkan sehingga tetap akan menjadi korban ketika lahar panas
melewatinya.
- Banyak lahan pertanian dan perkebunan rusak
Selain rumah dan juga gedung, yang juga akan rusak adalah lahan
pertanian dan perkebunan masyarakat. Mayoritas masyarakat yang ada di
kawasan gunung berprofesi sebagai petani, baim di sawah maupun di kebun.
Ketika lahan pertanian atau perkebunan mereka terterjang lahar (baca:
pengertian lahar dingin dan lahar panas)
gunung berapi, maka otomatis akan rata dengan material perut bumi baik
pasir maupun bebatuan. Dengan demikian sulit untul melakukan penanaman
sebelum membersihkan material- material tersebut.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwasannya beberapa harta
kekayaan masyarakat tidak dapat dipindahkan, yakni meliputi bangunan dan
tanah. Ketika lahar panas menerjang maka rela tidak rela, masyarakat
harus merelakan rumah mereka rusak karena terkena terjangan lahar panas
tersebut.
- Banyak binatang dan tumbuhan yang mati
Kerugian tidak hanya dialami oleh manusia saja, namun juga binatang
dan juga tumbuh- tumbuhan. Memang benar bahwa sebelum gunung meletus,
binatang yang ada di gunung (baca:
ciri- ciri gunung api mati)
akan turun untuk menyelamatkan diri meteka. Namun tidak semua binatang.
Bagi binatang yang merasa terlalu berbahaya apabila turun ke bawah,
mereka akan mati akibat suhu panas yang terjadi. Apalagi tumbuhan
sebagai makhluk pasif, banyak dari pepohonan yang akan mati.
- Dampak Positif
Selain dampak negatif, ternyata gunung meletus juga memiliki dampak
positif. Apa dampak positif gunung meletus? Yakni kesuburan tanah
menjadi semakin meningkat. Material yang dikeluarkan gunung berapi
mempunyai sifat sangat subur, sehingga ketika mterial tersebut menutupi
permukaan bumi, maka tanahnya juga subur (baca:
ciri tanah subur dan tidak subur).
Nah, itulah beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh gunung
meletus. Lebih banyak dampak negaif daripada positif, maka dari itulah
kita harus waspada ketika melihat tada- tanda gunung meletus.
sumber :https://ilmugeografi.com/bencana-alam/gunung-meletus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar